Universitas Pendidikan Ganesha

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

P2M HMJ Pendidikan Matematika Tahun 2013

“Implementasi Dunia Kampus dengan Empati”

Oleh:
(Kusuma Dewi)

Pagi masih nampak begitu buta. Sang mentari masih tertidur lelap di peraduannya, namun telah nampak sosok-sosok mahasiwa yang perlahan berdatangan menuju Bale-Bengong. Mereka bergegas menuju tempat dan mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi tugas mereka saat itu. Tak menunggu beberapa lama kemudian, tibalah beberapa orang yang mulai memenuhi halaman gedung B-FMIPA. Seusai melaksanakan presensi dan sembahyang mereka pun berkumpul di halaman parkir gedung B-FMIPA guna menerima pengarahan. Rasa ngantuk dan malas sesungguhnya sangat terpancar dari beberapa raut wajah mereka yang harus berkumpul dan melaksanakan kegiatan di pagi itu yang telah menunjukkan pukul 07.00 WITA. Tercermin pulalah kumpulan mahasiwa HMJ Pendidikan Matematika lewat baju biru gelap yang berencana mengadakan kegiatan pertama mereka yaitu Pengabdian Pada Masyarakat atau P2M. Kegiatan pertama yang tidak hanya mempertaruhkan nama HMJ Pendidikan Matematika di mata masyarakat, namun membawa nama lembaga yang menjadi almamater mereka. Selain itu, sesungguhnya jauh dari kesan ingin memperlihatkan diri pada masyarakat, mereka juga ingin berbagi serta melihat dan mengimplementasikan segala pelajaran di meja perkuliahan secara langsung di masyarakat. Mengharap kegiatan ini berjalan lancar dan dapat bermanfaat, itu lebih dari cukup terlintas di benak mereka untuk membakar semangat mereka menuju tempat kegiatan.

Sekitar 80 orang rombongan mahasiswa HMJ Pendidikan Matematika atau yang lebih sering kita kenal dengan sebutan “Matriks” ini menyusuri jalan Singaraja-Seririt yang berujung di kawasan Lovina. Disanalah rombongan itu menuju arah Selatan ke sebuah pedesaan yang berjarak sekitar 7 km dari  kawasan wisata Pantai Lovina. Dengan medan yang cukup terjal dan jalan yang begitu rusak menuntun mereka ke sebuah sekolah dasar yang bernama SD Negeri 4 Kaliasem. Setibanya disana mereka disambut dengan senyum-senyum mungil para siswa dan siswi SD Negeri 4 Kaliasem yang memancarkan harapan akan perubahan yang rombongan tersebut bawa. Pukul 09.00 upacara pembukaan telah dimulai dan dibuka oleh pembimbing kemahasiswaan HMJ Pendidikan Matematika I Nyoman Parwati.
Hari pun beranjak siang, tiba waktunya untuk melakukan tugas sesuai dengan sie atau pansus masing-masing. Terdapat dua buah gedung terpisah yang mewakili sekolah dasar tersebut. Tiga ruang kelas yang tersekat tiap-tiap kelasnya yang kemudian dijadikan enam buah rung kelas untuk kegiatan belajar mengajar. Sebuah rung guru yang menyatu dengan ruang kelas tersebut. Sementara itu, di depannya terletak sebuah bangunan lain yang tidak cukup luas yang dijadikan sebagai sebuah ruang UKS dan ruang Perpustakaan. Ruang itu mungkin lebih tepat disebut sebuah gudang saat ini, yang ada disana hanyalah setumpukan buku-buku yang dimakan rayap dengan lemari-lemari usang yang telah reot. Meja-meja yang telah rusak membuat bangunan itu sangat nampak seperti sebuah gudang. Bukanlah seperti sebuah UKS dan perpustakaan yang layak untuk dimasuki. Atap-atap yang telah lapuk termakan waktu menambah kuat kesan bangunan ini sungguh sebagai bangunan yang sudah tidak layak pakai.
Halaman yang masih menyatu dengan tanah pribadi milik penduduk, serta tempat pembuangan sampah yang tidak tersedia membuat pemandangan sekitar sekolah tersebut sungguh memprihatinkan. Hal ini lah yang membuat hati mereka terketuk untuk dapat sedikit menyumbangkan tenaga, pikiran, dan waktu mereka untuk membuat sedikit perubahan yang membuat para penghuni sekolah merasa nyaman dan senang untuk bersekolah. Tak beberapa lama kemudian, tiba lagi beberapa rombongan yang siap memabantu pekerjaan mereka. Wajah-wajah tetua HMJ Pendidikan Matematika yang kini menunggu yudisum melangkah menuju tempat kegiatan dan mulai mengulurkan tangan guna membantu. Jauh dari kesan kakak tingkat, sesungguhnya terdapat sebuah hubungan yang ada diantara mereka. Terpancar sebuah hubungan harmonis yang tidak lagi memberikan sekat antara kakak tingkat dan adik tingkat, ketua panitia, dan anggota. Hanya ada satu tujuan yang terbersit dari benak mereka, yaitu keinginan tulus untuk membantu.
Sang langit pun ikut merestui kegiatan perdana mereka yang ditandai dengan tetesan air langit yang mengucur semakin deras. Dikala hujan semakin reda, kegiatan pun berlanjut. Namun, lagi-lagi hujan mulai menerpa di sore hari dan menghambat kepulangan mereka untuk beberapa waktu. Sekitar pukul 18.00 WITA, mereka baru dapat kembali ke kampus dan menuju kost atau rumah mereka. Dan pemandangan menakjubkan pun mereka kini dapatkan. Hamparan lautan lumpur dan genangan air di sepanjang jalan. Sebuah tantangan besar yang menunggu kepulangan mereka. Sungguh memang medan yang sangat menantang yang mampu menumbangkan beberapa motor yang melaluinya. Namun, tak ada luka yang berarti yang mereka rasakan hanya cekikan tawa yang mereka perlihatkan kala motor-motor mereka berselimut lumpur.
Kesesokan harinya, kini giliran tim kedua yang akan melaksanakan kegiatan. Setelah di hari pertama yang terdiri dari pansus perbaikan perpustakaan dan UKS, pansus pembuatan TPA, pansus pembenahan ruang kelas, dan pansus pembuatan kenang-kenangan bekerja. Kini tiba waktu untuk pansus pembuatan pagar, pansus pembuatan taman, pansus hiburan, serta pansus pembenahan perpustakaan yang akan melanjutkan tugasnya. Sekitar pukul 12.00 seusai melaksanakan santap siang bersama sembari beristirahat, mulai nampak beberapa perbedaan yang ada di tempat tersebut. Gudang usang yang berisi beberapa bangku rusak dan buku tersebut disulap oleh tangan-angan trampil menjadi sebuah ruang UKS yang nyaman dengan alas karpet hijau dan warna kuning dinding yang nampak begitu nyaman untuk ditempati. Di luarnya tertata rapi lemari-lemari yang berhiaskan buku-buku yang tak sedikitpun nampak usang lagi. Sungguh tempat yang begitu nyaman untuk duduk manis sembari membuka lembar demi lembar sang jendela dunia.
Taman yang gersang pun kini begitu tampak cantik dengan hiasan beberapa tumbuhan hijau yang menyejukkan mata. Hamparan pagar yang mengelilingi halaman sekolah seolah memperjelas kawasan khusus yang memang hanya untuk kegiatan pembelajaran. Selain itu, kini terdapat sebuah TPA yang terletak di pojok sekolah agar semua sampah dapat tertampung dan tidak berserakan saat musim hujan. Bukan hanya fasilitas yang menjadi tujuan utama, namun masih ada lagi hal yang ingin mereka berikan kepada siswa-siswi disana. Bekal ilmu pengetahuan yang mereka miliki mereka tuangkan lewat kegiatan pembelajaran serta hiburan yang dirangkai sedemikian rupa.
Senang, bahagia, puas, dan rasa bangga tersirat lewat senyum mereka melihat semua kerja keras yang telah mereka lakukan. Sedikit perubahan dalam fisik yang tidak seberapa yang mereka harap dapat membantu. Lelah pun kini mulai terasa di tubuh mereka. Semabari menunggu gemercik hujan yang semakin deras. Mereka pun menikmati pemandangan sekitar sembari bercanda guarau dengan teman mereka yang mungkin hanya dapat mereka rasakan di bangku kuliah khususnya di HMJ Pendidikan Matematika.
Berat langkah mereka meninggalkan begitu banyak kenangan yang telah mereka rangkai disekolah itu. Tapi mereka yakin apa yang telah mereka lakukan pasti mampu memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri, siswa-siswi SD Negeri 4 Kaliasem, serta masyarakat sekitar. Senyum puas pun menuntun kepulangan mereka. Setahun kemudian saat mereka menginjakkan kaki disana lagi dengan kegiatan yang sama semoga semuanya benar-benar bermanfaat. Tersirat harapan kecil yang menutup kegiatan tersebut.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan...!

Archives

Definition List

Unordered List

Support