Singaraja – Pekan
Gema Matematika atau yang sering disingkat
PGM adalah program kerja utama yang diselenggarakan oleh HMJ Matematika
UNDIKSHA setiap tahunnya. PGM
tahun ini memang sedikit berbeda dari PGM sebelumnya karena pandemi Covid-19
yang masih ada sampai tahun ini. Kegiatan PGM 2021
memiliki jargon “PGM tahun
2021!!...ADAPTABLE”. Adaptable
jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia berarti
mampu beradaptasi, yang artinya meskipun sekarang kita ditengah pandemi,
kegiatan PGM dapat
beradaptasi di tengah pandemi.
Rangkaian
kegiatan PGM tahun ini berbeda dari tahun tahun sebelumnya karena pada tahun
sebelumnya PGM biasanya mempunyai tiga rangkaian kegiatan besar yaitu GLM (Gema
Lomba Matematika), GEM (Gema Expo Matematika), dan GKM (Gema Kreasi
Matematika). Dari tiga kegiataan besar tersebut PGM tahun ini hanya menyelenggarakan
Kegiatan GLM saja dikarenakan kondisi pandemi yang belum membaik, seperti yang
kita ketahui kegiatan GEM dan GKM dapat menghadirkan banyak orang yang dapat
membuat kerumunan sehingga dihindari oleh panitia. Namun selain GLM, PGM juga
mengadakan Lomba Media Pembelajaran berbasis IT.
Kegiatan
GLM tahun ini mengambil tema “Integral” yang artinya intelligents and
tecnology can make great revolution. Tema yang diambil sudah cukup relevan
dengan kondisi pandemi seperti sekarang, di kondisi seperti ini kita dituntut
untuk lebih paham dan lebih banyak menggunankan teknologi untuk kegiataan
sehari hari. Jadi diharapkan bagi dosen maupun mahasiswa agar lebih menggunakan
kepintaran dan keahlian di bidang teknologi untuk mencapai perubahan besar. GLM
tahun ini dilakukan dengan cara semi
daring, maksud dari semi daring sendiri adalah
babak penyisihan dan babak semifinal dilaksanakan secara daring dan babak final
dilaksanakan secara luring. GLM dapat diikuti oleh 4 jenjang yaitu SD, SMP, SMA/SMK. Untuk Lomba
Media Pembelajaran berbasis IT diikuti oleh guru se-Bali.
Ketua PGM 2021, Gede Nengah Gatra Priyambada
menyatakan bahwa “selama kegiatan PGM berlangsung kendala terberat adalah
pandemi jadi panitia cukup kesulitan merancang kegiatan apa saja diantara semua
kegiatan PGM yang biasanya cukup padat. Di tahap pelaksanaan yang menjadi
kendala adalah dibagian GLM karena babak penyisihan dan babak semifinal
dilaksanakan secara daring
yaitu menggunakan website. Ini
untuk pertama kalinya, jadi masih belajar dibagian teknisnya. Selain itu jumlah
peserta juga menurun karena kita yang masih ditengah pandemi jadi mungkin
peminatnya berkurang”. Ni Putu Wiwin Adyasari sebagai wakil ketua PGM 2021
berharap agar kedepannya minat peserta baik itu siswa maupun guru semakin
meningkat, dan juga besar harapannya untuk kedepannya bisa tetap menggunakan
sistem seperti ini atau mungkin ada inovasi-inovasi
baru yang lebih baik kedepannya.
(ldy)