Universitas Pendidikan Ganesha

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Ratamku Ratam Matriks (Sejuta Kenangan Singkat Darimu)

Oleh: Ni Wayan Karmila Putri 
Teriakan panitia memecah pagi buta yang hening. Mahasiswa baru (Maba) yang terlambat berhenti berlari dan terpaksa mengikuti kakak panitia untuk mendengarkan ceramah. Sungguh malang… mata yang berat untuk dibuka terpaksa terbuka tanpa disiram air. Penampilan yang aneh, banyak barang yang tidak mesti dibawa harus menempel di tubuh. Kesal memang kesal, tapi ini demi kebaikan maba ‘katanya’. Tugas tidak buat, tidak membawa perlengkapan, pakaian tidak benar, semuanya akan diluruskan oleh jurus tegas sie disiplin. Tangisan maba Matriks, teriakan panitia semuanya lengkap memenuhi halaman HMJ Pendidikan Matematika.
Ternyata itu hanya ilusi…. Semuanya hanya rencana….
Ratam Matriks 2013… seperti apa ya?
Suasana terang benderang dengan berkas-berkas cahaya lurus yang menembus celah-celah kecil pohon. Ternyata pukul 07.00 pagi pada Senin, 26 Agustus 2013 maba Matriks berkumpul di lapangan parkir atas Gedung B untuk melakukan absensi dan cek perlengkapan. Bekas begadang OKK dan ratam MIPA masih terlihat tipis di sinar mata maba. Maba yang melanggar akan dikenakan sanksi sepantasnya dengan rasional yang jelas. Setelah semuanya beres dicek, dilanjutkan dengan gladi upacara pembukaan. Pembukaan ratam harus dilakukan dengan tertib karena dihadiri oleh dosen Pendidikan Matematika.
Waktu yang cukup longgar dibandingkan tahun lalu ternyata tak mampu membuat semua maba tampil sempurna. Banyak pula yang melanggar sehingga panitia terutama sie disiplin harus memberikan ceramah yang menusuk hati. Name tag yang terlihat imut namun sesungguhnya begitu rumit membuatnya, penuh dengan perhitungan, banyak pula yang salah membuat. Apalagi name tag adalah ‘nyawa maba’, semestinya dibuat dengan benar dan dijaga supaya tidak robek. Tak hanya name tag, banyak hal lain yang dilanggar oleh maba, seperti PKM, portofolio, dan lain-lain. Plagiat? Hmmm… masih juga menjadi permasalahan dari tahun ke tahun. Kalau kesalahan yang satu ini sangat parah memang. “Plagiat kamu Dik!” Mendengar kalimat itu, terbayanglah tampang-tampang gugup para maba. Menunduk, menahan gendang telinga supaya tidak pecah tentunya. Kasihan… Tapi itu memang salah mereka…
Nama jelek plus cek sound-nya harus disiapkan oleh maba. Berbagai tingkah lucu maba dengan cek sound unik mampu menghibur panitia. Ah, seperti punya adik kecil yang bisa dijadikan penghibur. Tapi tidak semua maba menyiapkan cek sound, tentu saja itu tidak berlangsung lama, kerabat Matriks akan membuatkan cek sound untuk maba yang kurang siap itu. Waktu yang singkat terpaksa menghentikan penindakan maba. Acara selanjutnya yaitu mendengarkan ceramah Ibu Parwati yang lembut. Sifat ke-Ibuan beliau mampu membuka hati maba untuk menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi. Nyanyian sentuhan hati, suara merdu hampir mampu menyulap seisi Gedung Seminar Undiksha. Mengapa hampir? Karena ada juga maba yang tertidur lelap dalam ketenangan tersebut.
Masih di ruangan yang sama dengan topik berbeda, “Sharing PKM”. Sepertinya PKM tidak mau lepas dariku. Mungkin ada maba yang berpikir seperti itu. Serius, tidak serius, yang penting maba kenal dengan PKM. Kedua narasumber sepertinya geli melihat tampang maba menahan kantuk. Tak masalah yang penting tidak semuanya tertidur.
Yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, istirahat makan siang. Tapi hanya sebentar. Pukul 13.30 wita mereka sudah berada di ruangan masing-masing untuk mengikuti pengenalan materi kuliah sampai pukul 15.00 wita. Sepertinya mereka happy dengan kegiatan ini. Dan yang paling penting maba tak tahu ‘rahasia hati’ kakak pemberi materi kuliah. Biarlah menjadi pengalaman tersendiri.
Goyang Ratam? Maba yang tak hafal ketahuan sekarang. Lapangan parkir Gedung B dipenuhi oleh maba yang menunjukan aksi goyang ratam, hanya saat ini mereka tak malu menari seperti itu di hadapan kakak tingkat. Setelah mendengarkan perintah merdu sie acara, maba berjalan ke area HMJ untuk mencari biodata kakak tingkat. Inilah saatnya menggali potensi maba, ha..ha..ha… Berbagai perjuangan dilakukan oleh maba untuk merenggut tanda tangan kakak tingkat. Seketika ramailah halaman HMJ dengan sorakan.

“Kak, minta tanda tangan Kak.”
“Mana name tag-nya Dik?”
“Dirobek Kak.”
“Kenapa dikasi?”
“Ya, tadi dipaksa Kak.”

“Seharusnya kamu menjaganya Dik, kamu tahu? Name tag itu nyawa buat kamu Dik. Ingat ya!”
“Ya Kak.”
Bisa dibayangkan kegelian wajah panitia melihat wajah maba imut, gugup. Pasti Si Maba serba salah ni. Kesal ya… ha..ha..ha… Semua itu untuk menguji mental maba.
“Goyang ratam dulu, Dik…”
“Tidak hafal Kak.”
“Masak nggak hafal, kalau gitu cek sound dulu Dik…”
“Belum punya nama jelek Kak.”
“Yah, payah kamu Dik, buat dulu cek sound, baru dapat ttd.”
Itu salah satu adegan maba dengan kakak panitia.
Perintah tegas akhirnya terdengar. Tak sampai 5 menit maba sudah berkumpul di depan panitia untuk menunjukan hasil ttd yang didapatkan. Sungguh apes maba yang tak dapat 25 buah ttd. Penindakan pun dimulai lagi… semua itu karena banyak maba yang melanggar, ya, seharusnya memang diceramahi untuk kebaikan mereka. Setelah diceramahi habis-habisan, saling berpandangan berpasangan, akhirnya…………….
“Kalian semua lulus ratam!”
Teriak gembira meledak dari maba. Betapa bahagianya……. Tetap saja mereka tidak menyangka, ratam yang seharusnya 4 hari menjadi 1 hari. Sungguh satu hari yang singkat dan berkesan.
Apapun yang dialami oleh maba selama ratam yang singkat itu, tentu akan menjadi kenangan dan pengalaman yang tak akan terlupakan. Seiring berjalannya waktu, mereka akan menyadari betapa pentingnya ratam untuk menyiapkan mental sebelum terjun dalam perkuliahan. Tentu tanpa dipaksa mereka akan membisikan, “Terima kasih Kakak.”



 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Pesan...!

Archives

Definition List

Unordered List

Support