Sesuai dengan
jargon Gema Lomba Matematika (GLM) tahun 2017 yaitu gemilang, acara GLM tahun
ini benar-benar berlangsung menggema hingga ke beberapa provinsi yang telah ditentukan sebagai
wilayah dilaksanakannya GLM. Sekitar 225 siswa SD, 301 siswa SMP, 190 siswa
SMA dan 73 siswa SMK dari seluruh Bali mengikuti GLM ini dengan rasa antusias
tinggi, terbukti dengan adanya banyak peserta yang datang berlomba ke lima wilayah yang di tetapkan
panitia. Gebrakan baru GLM tahun 2017 ini yakni menggunakan sistem wilayah
untuk tingkat SMA dan SMK yang sebelumnya hanya pada tingkat SD dan
SMP.
Gebrakan baru
untuk tingkat SMA dan SMK ini awalnya memiliki pro dan kontra baik dari intern panitia maupun dari pihak dosen.
Perubahan sistem tingkat SMA dan SMK ini di ramalkan memiliki banyak kendala
dan hanya akan menghalangi kesuksesan kegiatan GLM 2017. Banyak opini yang
miring mengenai kegiatan GLM sistem baru untuk tingkat SMA dan SMK, namun kami
dari kepanitiaan PGM 2017 telah memiliki tekad untuk menyukseskan kegiatan GLM
2017 sistem wilayah tingkat SMA dan SMK.
Sistem Baru GLM
2017 realitanya disambut antusias oleh seluruh siswa siswa SMA dan SMK serta
para guru dan masyarakat Bali. Jumlah peserta GLM tingkat SMA dan SMK tahun ini
diakui mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, terbukti dengan adanya
sekolah yang biasanya hanya mengirimkan maksimal 5 peserta namun dengan
diadakannya sistem wilayah pada SMA dan SMK, pada GLM tahun ini sekolah
tersebut dpat mengirim hingga 24 peserta. Selain itu beberapa peserta yang
memiliki rumah berdekatan dengan lokasi lomba sangat antusias pula mendaftarkan
diri secara pribadi ke beberapa di wilayah yang telah ditentukan untuk
mengikuti GLM 2017 ini.
“Tujuan GLM sistem
wilayah diterapkan untuk tingkat SMA dan SMK adalah untuk memfasilitasi siswa
agar memiliki akses yang lebih mudah untuk berpartisipasi dalam lomba, baik
dari segi waktu, jarak, dan pembiayaan. Selain itu dengan adanya sistem wilayah
diharapkan dapat menggemakan kegiatan GLM ke semua pelosok wilayah. ” Ujar Sri
Diana selaku ketua GLM 2017 yang juga turut menyukseskan kegiatan GLM ini.
Sistem wilayah
yang merupakan sistem pengganti dari sistem rayon pada GLM tahun lalu memiliki
alasan tersendiri untuk diganti. Kata rayon dirasakan memiliki dua maksud untuk
dimengerti masyarakat kebanyakan. Misalkan saja rayon Denpasar, saat
pelaksanaan terjadi perubahan tempat ke daerah Badung sehingga mengakibatkan
kebingungan dengan demikian panitia PGM tahun 2017 mengubah sebutan rayon tersebut
menjadi wilayah yang dirasakan lebih mudah dimengerti oleh kebanyakan orang.
Menurut Sri Diana
sendiri selaku ketua GLM 2017 mengharapkan perubahan baik yang dirasakan pada
GLM 2017 dapat terus dilaksanakan di tahun-tahun berikutnya. Tidak lupa pula
untuk kendala- kendala dan hal-hal lain yang dirasakan belum baik perlu diperbaiki
dan diminimalisir untuk kedepannya. Semoga
GLM tahun ini berjalan lancar hingga final dan semi final nantinya, sehingga
dapat menghasilkan juara-juara yang berguna.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Pesan...!