Universitas Pendidikan Ganesha

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Taman Cerdas Ganesha: Tim PHP2D Matrik's 2021

Sosialisasikan Pola Asuh Anak di Desa Bebetin

TIM PPK MATRIKS 2022

Berdayakan Perempuan Desa Kayuputih Melalui Taman Perempuan Bali

LAUNCHING LOGO PGM 2023

Siap Bergelora dalam Bernalar, Berkreasi, dan Berekspresi melalui Kreativitas dan Solidaritas

GLM 2023: Nasional

Penyerahan Medali Para Juara GLM

GKM 2023: Kreasi ft Konser

Bergelora "Improve your ACTION!"

SUKSESI : APA DAN MENGAPA

(Oleh : Ratih Ayu Apsari)


Kata suksesi memang bukan hal asing lagi di telinga mahasiswa Undiksha, khususnya Jurusan Pendidikan Matematika, yang saat ini sedang menjalankan kegiatan ini. Walaupun tidak asing didengar, bukan berarti kata ini tidak asing dimaknai. Bahkan meskipun kita telah mengikuti pelaksanaan kegiatan tersebut berkali-kali
.
Suksesi Pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) adalah pertemuan tahunan yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Matematika Undiksha yang membahas tentang pertanggungjawaban pengurus HMJ Pendidikan Matematika Undiksha masa bakti yang sedang berlangsung, Garis Besar Program Kerja, dan pemilihan Paket Ketua dan Wakil Ketua HMJ Pendidikan Matematika Undiksha  masa bakti berikutnya (Permusyawaratan Sidang Suksesi Pengurus HMJ Pendidikan Matematika, 2009).


Pelaksanaan suksesi diatur secara implisit dalam Panduan Ekstrakurikuler Undiksha (buku yang dibagikan pada saat daftar ulang dan wajib dibawa setiap saat waktu OKK), dimana dalam buku tersebut tertulis “masa bakti pengurus organisasi kemahasiswaan adalah 1 (satu) tahun dan khusus untuk ketua umum (di semua organisasi kemahasiswaan) tidak dapat dipilih kembali pada organisasi yang sama untuk periode berikutnya”. Dalam kalimat tersebut ditekankan dengan tegas perlu adanya regenerasi kepemimpinan di organisasi kemahasiswaan, karena organisasi kemahasiswaan bukanlah organisasi politik yang mencari kekuatan dan masa, tetapi merupakan wadah pembelajaran bagi seluruh anggota organisasi yang bersangkutan. Masa bakti yang hanya satu periode tersebut bertujuan agar organisasi kemahasiswaan Undiksha tidak disusupi kepentingan politik yang menyimpang (terutama dari luar), yang dapat mengganggu stabilitas Undiksha maupun nasional serta untuk menghindarkan mahasiswa dari kenyamanan berorganisasi yang terlalu lama sehingga enggan menyelesaikan kuliahnya.


Kepanitiaan suksesi terdiri atas dua kepanitiaan, yakni Panitia Pelaksana (Organizing Committe a.k.a OC) dan Panitia Pengarah (Steering Committe a.k.a SC). Walaupun di HMJ kita lebih umum digunakan OC dan SC, tetapi hasil pembahasan panduan sidang tahun 2010 , yang dihadiri oleh pengurus MPM, ketua BEM, ketua UKM, ketua KOPMA, ketua SMF dan HMJ di lingkungan Undiksha, telah menetapkan penggunaan istilah Panita Pelaksana dan Panitia Pengarah di lingkungan kepanitiaan suksesi pengurus organisasi kemahasiswaan Undiksha. Sebagai tambahan, hasil tersebut sebenarnya sudah disosialisasikan.


Panitia Pelaksana terdiri atas panitia inti (ketua, wakil ketua, sekretaris, dan bendahara) disertai dengan sie-sie umum yang bertugas selama kegiatan serangkaian suksesi. Adapun Panitia Pengarah terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretris, dan anggota. Panitia Pengarah berjumlah jauh lebih sedikit dari Panitia Pelaksana, karena Panitia Pengarah tidak mengerjakan banyak pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga. Panitia Pengarah bertugas mengatur jalannya inti suksesi, mulai dari mengatur mekanisme pemilihan, sistem pemilihan, seleksi calon, jajak pendapat, sampai pada acara sidang suksesi, yang menjadi puncak pelaksanaan suksesi. Ketua Panitia Pengarah secara langsung menjadi anggota Panitia Pelaksana, sebagai perwakilan dari kepanitiaan panitia umum dalam kebijakan di Panitia Pengarah.


Panitia Pengarah adalah Panitia yang sangat independent, dimana keputusan maupu ketetapannya tidak dapat diganggu gugat oleh pihak lain, baik ketua HMJ itu sendiri. Oleh karena kedudukan yang sangat riskan tersebut, Panitia Pengarah benar-benar memerlukan pertimbangan yang matang sebelum memutuskan sesuatu. Orang-orang di luar Panitia Pengarah dapat memberi saran kepada anggota Panitia Pengarah dan untuk memeratakan suara di masing-masing kelas, dalam Panitia Pengarah ada wakil dari masing-masing kelas pada semester I sampai VII.


Panitia Pengarah bertugas seperti KPU. Oleh karenanya, apabila ada anggota Panitia Pengarah yang dicalonkan sebagai Ketua HMJ dan ia bersedia, ia harus mengundurkan diri dari kepanitiaan Panitia Pengarah. Anggota Panitia Pengarah tidak boleh secraa terang-terangan mendukung calon tertentu, karena Panitia Pengarah harus terlihat tidak memihak siapapun dalam membuat keputusan. Keberpihakan Panitia Pengarah pada salah satu calon akan menyebabkan keputusan yang dibuat cenderung berat sebelah. Aturan ketidakberpihakan Panitia Pengarah ini meliputi : tidak menjadi ketua/wakil ketua/sekretaris koalisi, tidak menjadi tim sukses, tidak membantu penempelan brosur kampanye Calon Ketua HMJ, serta tidak melakukan lobby terbuka pada saat penundaan sidang dalam musyawarah sidang suksesi pengurus HMJ. Anggota Panitia Pengarah tetap boleh memilih calon yang di dukung pada saat musyawarah maupun pemungutan suara.


Kegiatan serangkaian suksesi, ada dua jenis, yang pertama adalah kegiatan pra-suksesi da, yang kedua adalan kegiatan sidang suksesi. Kegiatan pra-suksesi meliputi seleksi administrasi bakal calon ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) HMJ, pemilihan dua besar calon ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) HMJ melalui jajak pendapat (apabila calon yang tersedia terlalu banyak sehingga nantinya memerlukan waktu yang sangat banyak pada saat sidang, calon-calon tersebut dipilih lebih awal oleh anggota HMJ Pendidikan Matematika melalui jajak pendapat dan dipilih dua orang yang memperoleh suara terbanyak untuk menjadi Calon Tetap Ketua (atau Calon Tetap Paket Ketua dan Wakil Ketua apabila sistemnya paket) HMJ Pendidikan Matematika. Sebelum jajak pendapat ini, para calon ketua  (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) diberikan kesempatan untuk melakukan kampanye lisan, berupa pamflet, brosur, atau sejenisnya, guna memperkenalkan diri dan visi-misinya pada anggota HMJ. Perkenalan ini dilakukan agar calon yang nantinya terpilih, dipilih karena kualitas pemikirannya untuk pembangunan HMJ kedepannya, dan bukan hanya karena ia terkenal pada golongan kebanyakan yang mengikuti jajak pendapat), lomba-lomba dan kegiatan kekeluargaan, seperti jalan santai yang bertujuan untuk meningkatkan keakraban anggota HMJ dan debat terbuka yang merupakan perkenalan resmi Calon Tetap Ketua HMJ Pendidikan Matematika yang nantinya akan dipilih pada saat sidang suksesi.


Kegiatan yang kedua adalah sidang suksesi HMJ Pendidikan Matematika, yang telah disebutkan di atas, memiliki tiga kegiatan utama, yaitu : (1) membahas pertanggungjawaban pengurus HMJ yang sedang mengabdi, (2) membahas GBPK untuk masa bakti berikutnya, (3) memilih ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) masa bakti berikutnya. Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan yang dijadikan sebuah ketetapan pada organisasi tersebut. Keputusan persidangan ini akan mengikat  seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan ini bersifat final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan berlangsung (MPM Undiksha, 2010).


Ketiga agenda ini merupakan kegiatan penting yang tidak dapat dilakukan pada rapat-rapat biasa, karena membutuhkan persiapan khusus dan waktu yang tidak sebentar. Ketiga agenda tersebut pada teorinya, mempunyai kedudukan yang sama dan tidak ada agenda yang ditempatkan lebih rendah daripada yang lain. Pertanggungjawaban pengurus HMJ yang sedang mengabdi biasanya tidak mendapat perhatian layak dari para peserta sidang, meskipun pengurus inti HMJ yang menyusun laporan pertanggungjawaban bisa tidak tidur tenang berhari-hari guna mempersiapkan apa yang perlu mereka pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban ini dibagi dalam tiga jenis, yakni LPJ Kegiatan, LPJ Inventaris, dan LPJ Keuangan.
LPJ kegiatan ini berguna untuk melihat kinerja kepengurusan masa bakti tersebut dan melihat keunggulan-keunggulan yang patut dilestarikan untuk kepengurusan mendatang, kegiatan potensial yang belum terlihat dan perlu ditingkatkan di kepengurusan mendatang, serta kegiatan yang dirasa tidak perlu dilanjutkan karena kurang ada gunanya bagi keberlangsungan organisasi. Selain itu, LPJ kegiatan juga digunakan untuk melihat persentase keterlaksanan program yang direncanakan dalam Program Kerja. Jadi, LPJ ini memperlihatkan apakah kepengurusan masa bakti tersebut menunaikan tugasnya dengan baik sesuai apa yang dijanjikan dalam Rapat Kerja. LPJ inventaris dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan perlengkapan yang dimiliki HMJ dan diwariskan kepada kepengurusan setelahnya. Dalam laporan ini juga diperlihatkan kondisi perlengkapan tersebut (baik/rusak). LPJ keuangan merupakan bagian yang biasanya mendapat perhatian lebih banyak diantara ketiga jenis LPJ ini, karena membicarakan sirkulasi keuangan HMJ. Apabila ketiga LPJ ini telah dilaksanakan dengan baik dan dinilai logis untuk diterima, maka pertanggungjawaban pengurus HMJ tersebut dinyatakan diterima. Apabila ketiga LPJ ini telah dilaksanakan dengan baik namun masih memerlukan beberapa perbaikan, pertanggungjawaban pengurus HMJ tersebut dinyatakan diterima dengan revisi. Namu, apabila salah satu atau lebih dari ketiga LPJ ini tidak terlaksana dengan baik, pertanggungjawaban pengurus HMJ dapat dinyatakan ditolak. Penolakan LPJ di lingkungan HMJ Pendidikan Matematika memang bukan sesuatu yang lumrah, karena rasa solidaritas yang tinggi di antara anggota. Tetapi, kalau memang dibutuhkan, penolakan LPJ bukanlah sesuatu yang tidak dibenarkan dalam peraturan organisasi.


Kegiatan kedua adalah menetepkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) organisasi. Walaupun GBPK ini seringkali tidak dibaca bahkan oleh ketua HMJ terpilih, GBPK inilah yang seharusnya menjadi acuan dalam membuat program kerja. Yang bertugas merevisi GBPK adalah Panitia Pengarah. Banyak kosa kata dalam GBPK yang tidak umum dipergunakan lagi dalam situsai sekarang ini, oleh sebab itu, revisi terhadap GBPK sebaiknya secara kontinyu dilakukan (contohnya bisa dilihat GBPK revisi tahun 2011 oleh MPM Undiksha).
Kegiatan ketiga adalah pemilihan ketua HMJ Pendidikan Matematika. Mekanisme pemilihan ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) di organisasi kemahasiswaan Undiksha secara teori  mengedepankan musyawarah mufakat (seperti apa yang diilhami dari sila ke IV Pancasila). Meskipun demikian pada prakteknya, organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas dan lembaga umumnya tidak bisa mencapai kata mufakat, karena cenderung setiap peserta pemilihan memiliki fanatisme tersenidir terhadap jurusan dan fakultasnya. Contohnya, pada suksesi pengurus BEM yang dikenal dengan nama Sidang Umum MPM, peserta sidang berasal dari pengurus MPM dan BEM, ditambah dengan delegasi masing-masing fakultas. Delegasi fakultas A biasanya tidak akan mau mufakat untuk memilih calon dari fakultas lain. Oleh sebab itu, karena musyawarah tidak mencapai mufakat, pemilihan dilaksanakan dengan pemungutan suara (atau cara lain yang diatur dalam mekanisme sidang).


Dalam lingkup HMJ, toleransi dan kekeluargaan masih merupakan nilai utama yang dipegang seluruh anggota HMJ terutama yang menjadi peserta sidang. Oleh sebab itu musyawarah mufakat hendaknya masih diusahakan dioptimalkan pencapaiannya dibandingkan buru-buru melaksanakan pemungutan suara (atau lebih sering diebut voting). Banyak komentar yang penulis dengar selama ini yang merendahkan keberadaan musyawarah mufakat. Pendukung aliran tersebut menilai dalam musyawarah mufakat hanya calon yang memiliki pendukung yang berani berpendapat saja yang terlihat didukung. Mereka berpandangan lebih baik langsung ke pemungutan suara, lebih hemat waktu, tidak boros bicara, dan seluruh peserta sidang dapat menggunakan haknya untuk memilih). Yang mereka tidak sadari, hakekat dari suara yang memilih  ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) yang terpilih mufakat dalam musyawarah adalah semua vs tidak ada, sedangkan dalam pemungutan suara, ada suara I vs suara II, dengan kata lain ketua terpilih tidak mendapat dukungan penuh dari seluruh peserta sidang. Itulah mengapa musyawarah mufakat selalu diupayakan semaksimal mungkin semasih bisa dilakukan.


Akan tetapi, apabila musyawarah (tahap I dan II) tidak terjadi mufakat dan calon juga tidak ada yang mau mundur, sedemikian hingga kita benar-benar harus melaksanakan pemungutan suara, harap diingat bahwa hasil pemungutan suara tersebut dinyatakan sah apabila memenuhi sekurang-kurangnya 50%+1 suara dari banyak peserta sidang yang hadir (MPM Undiksha, 2010).


Sebagai tambahan, ketiga kegiatan inti persidangan ini sewajarnya dilaksanakan pada hari yang sama, kecuali apabila terjadi sesuatu hal sedemikian hingga waktu pelaksanaanya melebihi tenggat waktu yang disediakan. Sempat muncul pendapat untuk membedakan hari LPJ dengan hari pemilihan ketua (atau paket ketua dan wakil ketua apabila sistemnya paket) agar waktu pelaksanaan sidang tidak memakan waktu sampai satu hari penuh. Tetapi, menurut pandangan saya pribadi hal ini tidak sebaiknya dilakukan, karena akan ada waktu kekosongan kepemimpinan di HMJ (vacum of power), akibat ketua HMJ yang sedang mengabdi telah melaksanakan LPJ tetapi ketua HMJ baru belum terpilih. Kondisi ini bukanlah sesuatu yang baik dalam suatu organisasi, apalgi kalau nantinya ada situasi mendadak yang membutuhkan kehadiran Ketua HMJ (yang sah), bak itu dalam bentuk nyata maupun tertulis.


Hal menarik berikutnya adalah orang-orang yang terlibat dalam sidang. Orang-orang ini terbagi atas tiga kategori, yaitu Peserta, Peninjau, dan Presidium Sidang. Dalam Sidang Suksesi HMJ Pendidikan Matematika, Peserta Sidang adalah seluruh anggota HMJ Pendidikan Matematika yang hadir pada sidang tersebut. Peserta Sidang memiliki kedaulatan tertinggi dalam persidangan, dimana dalam mengambil keputusan suara dari Peserta Sidang-lah yang diutamakan. Kehadiran anggota HMJ dalam sidang merupakan sesuatu yang sangat penting, meskipun ada saja yang merasa kehadirannya tidak diperlukan sehingga enggan menghadiri kegiatan sidang. Sidang baru dinyatakan quorum (sah) dan bisa dilanjutkan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 50%+1 dari peserta sidang yang terdaftar (dalam hal ini anggota HMJ Pendidikan Matematika dari semester I sampai VII). Apabila belum memenuhi jumlah tersebut sidang wajib ditunda dan menunggu kehadiran rekan-rekan yang lain sampai jumlah tersebut terpenuhi. Apabila sampai waktu penundaan selesai, peserta sidang belum memenuhi kuota yang diharapkan, sidang dapat dilanjutkan sesuai dengan kesepakatan peserta sidang. Peninjau Sidang adalah undangan, yang terdiri atas terdiri dari Ketua Jurusan, Pembimbing Kemahasiswaan, Dosen di lingkungan Jurusan Pendidikan Matematika, dan perwakilan fungsionaris mahasiswa di Lingkungan Undiksha. Adapun Presidium Sidang adalah pimpinan sidang yang terdiri atas satu orang ketua, satu orang wakil ketua dan satu orang sekretaris, minimal satu orang presidium sidang.


Presidium Sidang Tetap dipilih dari peserta sidang pada saat sidang, dengan ketentuan minimal satu orang Presidium Sidang Tetap berasal dari Panitia Pengarah. Seluruh peserta sidang memiliki hak untuk dicalonkan dan dipilih sebagai Presidium Sidang Tetap, asal jangan calon tetap ketua HMJ (atau wakil ketua jika pemilihan menggunakan sistem paket). Sebaiknya, Presidium Sidang adalah orang yang mengerti persidangan dan mampu mengorganisasikan acara. Dalam mengambil keputusan, Presidium Sidang hendaklah selalu berlandaskan aspirasi Peserta Sidang dan berpedoman pada Tata Tertib. Tidak ada pihak yang memiliki kedudukan lebih tinggi dalam sidang yang dapat mengintervensi kebijakan Presidium Sidang, kecuali jika Presidium Sidang melakukan penyimpangan.


Pertanyaan yang mungkin akan timbul ketika seseorang menghadiri sidang untuk yang bukan pertama kali biasanya adalah masih pentingkah kiranya membahas dokumen persidangan yang itu-itu saja dan menghabiskan banyak waktu? Saya pribadi menjawab masih. Alasannya, dokumen sidang itu disusun oleh rekan-rekan sebaya kita, mungkin ada hal-hal yang masih perlu kita revisi. Lagipula berani berbicara saat sidang merupakan batu loncatan untuk berani unjuk diri di depan umum, di ruang publik. Tidak sekedar berani bicara dan protes di belakang tetapi mendadak pendiam di ajang terbuka seperti sidang.


Berpendapat yang baik dalam sidang adalah memulai bicara dengan mengucapkan terimakasih atas kesempatan yang diberikan, menyapa Presidium Sidang, Peninjau (jika ada), dan Peserta Sidang (contoh: yang saya hormati Presidium Sidang Sementara/Tetap, Bapak/Ibu/Saudara Peninjau, serta rekan-rekan Peserta Sidang yang saya banggakan), memperkenalkan diri dengan menyebut nama (tidak perlu semester dan kelasnya), mulai berpendapat dengan sopan dan tidak menyinggung unsur SARA.  Yang perlu diingat adalah pada saat musyawarah, apabila kita mendukung seseorang hendaknya tidak kita lakukan dengan menjelek-jelekkan orang lain. Percayalah bahwa calon yang kita percaya mampu menjadi pemimpin HMJ Pendidikan Matematika bukanlah orang yang sebegitu rendah sedemikian hingga kita perlu menjelek-jelekkan calon lainnya agar nama orang tersebut yang terangkat.


Kira-kira demikianlah yang saya dapat sampaikan terkait sidang dan persidangan. Semua yang tertulis disini tidak mutlak benar dan masih memerlukan banyak perbaikan. Besar harapan saya apabila ada rekan-rekan pembaca yang berkenan memberikan komentar untuk perbaikan penulis ke depannya. Besar pula harapan saya, jika seandainya dokumen ini dianggap mampu memberikan gambaran terkait eksistensi Suksesi, kitanya dapat diinventaris dengan baik agar dapat diteruskan untuk para generasi HMJ Pendidikan Matematika berikutnya.


Saya mohon maaf apabila terdapat sangat banyak kekurangan dalam tulisan ini. Saya hanyalah orang yang kebetulan memiliki sedikit lebih banyak waktu luang dan pemikiran bagaimana meneruskan sedikit yang saya ketahui kepada para pembaca. Mudah-mudahan apa yang saya tulis bermanfaat.
                                                                                                          Desember, 2011
Share:

RAMAH TAMAH HMJ PEN. MATEMATIKA 2011

TATA TERTIB PESERTA RAMAH TAMAH





TATA CARA MENGIKUTI RAMAH TAMAH





KLASIFIKASI DAN SANKSI PELANGGARAN CALON MAHASISWA BARU





SUSUNAN ACARA RATAM 2011






Terima kasih
darma putra

Share:

PRECALCULUS

Kali ini saya akan bagikan software yang akan membantu kita dalam mengerjakan persoalan matematika. Saya juga bingung dengan adanya sofware ini apakah akan membuat kita lebih pintar atau lebih bodoh??? karena software ini akan menjawab persoalan yg kita berikan secara mendetail dan sangat-sangat mendetail.

Cara makenya gampang kok. Kita tinggal ketik aja soal matematika yang kita ingin tahu jawabannya, setelah itu pilih perintah apa yang harus harus dikerjakan oleh Precalculus Solved melalui combo box di pojok kanan atas, lalu tekan enter. Setelah window bertuliskan “Calculating” hilang / tombol “Step” di bagian atas sudah berkedip-kedip, tekan enter lagi, maka Precalculus Solved akan menjelaskan secara rinci tahap-tahap gimana cara nyelesein soal yang udah diketik tadi. Keren kan??!!

Precalculus Solved bisa menjawab semua jenis soal matematika, termasuk soal yang membutuhkan jawaban berupa grafik. Hanya dengan mengetik soal persamaannya di kolom input yang disediakan lalu menekan tombol enter, Precalculus Solved langsung menampilkan gambar grafik menurut persamaan yang diberikan.

Ok, tanpa basa basi lagi silahkan download softwarenya dibawah ini :

Nb : Apabila program tidak mau terinstal atau berjalan dengan baik, silahkan cek NET Framework pada laptop atau komputer dengan Net Version Detector 2010. dengan program tersebut dapat dilakukan instaler Net Framework secara online saya sarankan agar semua Net Framework terinstal di laptop.

Terakhir Gunakanlah program ini dengan bijak.
Terima kasih dan apabila ada pertanyaan silahkan tinggalkan komentar.

" Darma_Putra "
Share:

CONTOH PKM

Didasari kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat, serta munculnya tuntutan masyarakat atas lulusan perguruan tinggi yang bermutu, mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, maka pada tahun 1997 DP2M merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Inilah satu-satunya program yang dapat diakses dan dilaksanakan mahasiswa, karena program lainnya seperti Kuliah Kewirausahaan (KWU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Magang Kewirausahaan (MKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB) diperuntukkan bagi dosen.

Walaupun ada persyaratan untuk menyertakan mahasiswa sebagai pelaku lapangan. KAM merupakan wahana kreasi bagi mahasiswa dalam menciptakan produk (barang atau jasa) yang akan menjadi komoditas usahanya kelak. Sedangkan pematangan sebagai entrepreneur dilakukan pada program INWUB. Dengan demikian, PBKPT merupakan satu kesatuan program pendorong Perguruan Tinggi (PT) dalam menghasilkan enter- ataupun teknopreneur dari kampus. Dalam perkembangannya, KAM dirasa sangat membatasi ruang kreasi mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan intelektual beragam. Pada tahun 2001, DP2M kemudian meluaskan KAM menjadi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang membuka peluang mahasiswa dalam berkarya seluas para dosennya. Sejak saat itu dikenal berbagai jenis PKM, yaitu: PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I). Pada tahun 2002, PKM bergabung dengan Lomba Karya Tulis
Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) ke dalam program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang dilaksanakan di Universitas Airlangga Surabaya. Atas kebijakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, sejak tahun 2009 pelaksanaan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang sebelumnya dikenal sebagai LKTM diintegrasikan pengelolaannya ke dalam PKM. Mengingat sifatnya yang identik dengan PKM-I, maka program KKTM dikelompokkan bersama PKM-I ke dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Untuk membedakannya, PKM-I diberi nama baru PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan KKTM menjadi PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) sesuai dengan sumber bahan penulisannya. Sesuai dengan sifat artikel yang dihasilkan, maka PKM-AI akan bermuara pada Jurnal Kreativitas Mahasiswa sedangkan PKM-GT menggantikan posisi PKM-AI di PIMNAS.

Penilaian atas mutu usulan, proses pelaksanaan dan presentasi di PIMNAS, seluruhnya dilakukan berdasar atas level kreativitas mahasiswa dan orisinalitas.Orisinalitas dalam hal ini tidak hanya diartikan sebagai suatu temuan baru, akan tetapi ide yang akan direalisasikan murni berasal dari kelompok mahasiswa. Dengan demikian, Pembimbing PKM disarankan agar berperan sebagai pendamping mahasiswa yang mengawasi pelaksanaan PKM agar sesuai dengan misi masing-masing program dan tidak menjadikan mahasiswa sebagai bagian riset ataupun kegiatan akademik dosen lainnya. Agar objektivitas pengelolaan PKM dan PIMNAS dapat terjaga dengan baik, DP2M memandang perlu menerbitkan Buku Pedoman PKM 2009 ini sebagai acuan bagi semua pihak di Perguruan Tinggi yang memerlukan informasi tentang sejarah, uraian umum, kriteria penulisan usulan, teknik penilaian di setiap tahap pelaksanaan, teknik penyusunan laporan seluruh program PKM yang ditawarkan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DP2M) Ditjen Dikti, juga bentuk apresiasi yang diberikan. Pedoman ini juga mengutip tanpa perubahan sebagian informasi Pedoman KKTM yang diterbitkan Direktorat Akademik Ditjen Dikti guna menghindari kesulitan realisasi PKM-GT di PT.

Tersusunnya Buku Pedoman PKM 2009 merupakan karya pikir banyak pihak yang menjadi representasi berbagai institusi seperti Perguruan Tinggi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kementerian Negara Koperasi dan UKM serta Departemen Perindustrian. Untuk semangat, pikiran dan kebersamaan yang ditunjukkan melalui terbitnya Buku Pedoman PKM 2009, kami sampaikan ucapan terima kasih
Anda dapat mendownload contoh PKM dibawah ini :

Contoh PKM :
1. PKMK

2. PKMM

3. PKMP

4. PKMT


Share:

LKTIM : Langkah Awal Persiapan PKM Hibah Tahun 2012

Kegiatan ilmiah seperti pembuatan karya tulis bukanlah sesuatu yang asing lagi bagi mahasiswa Undiksha. Bagaimana tidak, mulai dari awal menginjakkan kaki di kampus seribu jendela hingga mengakhiri kegiatan perkuliahan di kampus ini mahasiswa pasti pernah membuat karya tulis ilmiah. Terlebih, beberapa event kegiatan ilmiah memberikan pembelajaran yang menarik dalam mengembangkan pola pikir mahasiswa termasuk mengaplikasikan kemampuannya dalam bidang tertentu. Terbukti, banyak mahasiswa yang telah mampu mengaplikasikan karya mereka sehingga layak memperoleh pengakuan oleh masyarakat luas.

Sebagai bagian dari kegiatan ilmiah, perlombaan karya tulis memberikan daya tarik tersendiri bagi mahasiswa. Hal ini dikarenakan, karya ilmiah yang dipandang menarik dari ide, bahasa tulis, dan kreativitas akan memperoleh biaya yang cukup besar dalam pelaksanaannya. Untuk itu, wajar kalau mahasiswa saling berlomba untuk membuat karya terbaik demi memperoleh hasil yang terbaik pula.

Bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, LKTIM bukan merupakan sesuatu yang asing lagi. Akronim dari Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa ini pada tahun 2011 kembali dilaksanakan untuk menggali dan menumbuhkembangkan kreativitas mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika khususnya pada bidang Masyarakat, Penelitian, Kewirausahaan, dan Teknologi.

Walaupun pemenang pada masing-masing bidang tidak memperoleh hadiah/penghargaan yang besar, kegiatan ini tetap memperoleh antusias dari mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika. Bagaimana tidak, terbukti ada 36 proposal yang diikut sertakan dalam perlombaan karya tulis ilmiah ini. Dari 36 proposal yang diajukan, 3 kelompok penulis proposal terbaik pada masing-masing bidang yaitu PKMM, PKMP, PKMK, dan PKMT diberikan kesempatan untuk mempresentasikan program yang mereka ajukan. Dalam pelaksanaannya, ada beberapa hal yang menjadi perhatian reviewer dalam memberikan penilaian diantaranya kreativitas, kesesuaian metode penelitian, potensi program, penjadwalan kegiatan dan personalia serta penyusunan anggaran biaya. 

Kegiatan yang dilaksanakan pada Sabtu, 30 April 2011 ini bertempat di Ruang Serba Guna PGSD Undiksha. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.30 WITA yang dibuka langsung oleh Drs. I Made Sugiarta, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika. Berdasarkan penilaian dari masing-masing reviewer yaitu Prof. Dr. Phil. I Gusti Putu Sudiarta, M. Si dan Dr. Rer. Nat. I Wayan Karyasa, S. Pd., M. Sc diperoleh bahwa karya tulis terbaik pada masing-masing bidang adalah sebagai berikut.
  1. PKMM : I Gede Wahyu Pranata : Pelatihan Pemanfaatan Limbah Tutup Botol Softdrink Menjadi Lukisan Yang Unik dan Menarik di Banjar Wangbung, Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.
  2. PKMP : Gede Krisna Wijaya  : Penambahan Pandan Wangi dan Jahe Pada Kopi Untuk Meningkatkan Kualitas Kopi.
  3. PKMK : Ni Made Darmini  : Pemanfaatan Ranting Bambu (Bambusa SP) Menjadi Cup Lampu Hias Yang Bernilai Jual Tinggi Sebagai Salah Satu Kewirausahaan Yang Persfektif dan Benefit di Desa Sayan Ubud.
  4. PKMT : I Putu Ade Andre Payadnya  : Ringtone, Tema, Walpaper, Bertemakan Edukasi Untuk Meningkatkan Pemahaman Kalangan Pelajar terhadap Pelajaran Matematika.
Kegiatan yang berlangsung ± 7 jam ini ternyata banyak memperoleh masukan dari reviewer. Mulai dari pemahaman penulis tentang program yang diajukan, presentasi karya tulis, hingga kerja sama kelompok dalam mempertanggungjawabkan hasil pekerjaan mereka. Walaupun banyak memperoleh masukan, kegiatan yang dilaksanakan hingga pukul 14.00 WITA ini telah memberikan bekal bagi mahasiswa untuk siap berkompetisi pada Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2012 yang dilaksanakan oleh Dirjen Dikti.



Share:

Standar Kompetensi Lulusan Jurusan Pendidikan Matematika

Standar Kompetensi Lulusan Jurusan Pendidikan Matematika
Berdasarkan visi dan misi tersebut di atas, maka lulusan Pendidikan Matematika FMIPA  UNDIKSHA diharapkan:
  1. Memiliki wawasan kependidikan.
  2. Memahami karakteristik peserta didik.
  3. Menguasai teori belajar dan pembelajaran matematika.
  4. Menguasai teknik evaluasi hasil belajar matematika.
  5. Memiliki pengetahuan di bidang matematika secara luas dan mendalam.
  6. Mampu merancang dan melaksanakan pembelajaran matematika secara efektif, efisien, dan menyenangkan.
  7. Terampil dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan dalam pendidikan  matematika pada berbagai jenjang pendidikan.
  8. Terampil memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran matematika. 
  9. Mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif baik lisan maupun tulisan pada tingkat lokal, regional, dan/atau internasional.
  10. Mampu menerapkan matematika baik dalam matematika itu sendiri maupun dalam bidang lain.
  11. Mampu mengikuti perkembangan pembelajaran matematika.
  12. Bersikap dan berperilaku positif terhadap peserta didik.
  13. Memiliki keyakinan dan ketaqwaan sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
  14. Memiliki kemandirian dan beretos kerja tinggi.
  15. Memiliki kesadaran dan wawasan dalam bermasyarakat dan bernegara.
Share:

PGM : OPINI

Krisna Wijaya:
Secara keseluruhan, PGM tahun ini mengalami banyak perkembangan dibandingkan tahun lalu. Banyak inovasi baru yang diciptakan. Dari segi persiapan, sudah cukup baik. Namun, koordinasi antara koordinator sie dengan anggotanya masih sangat kurang, sehingga terkesan kurang adanya kerjasama yang baik antar-panitia PGM.
Jika dibandingkan tahun lalu, persiapan PGM tahun lalu jauh lebih matang dibandingkan tahun ini. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anggota HMJ sekarang kurang memiliki integritas yang tinggi terhadap HMJ. Di samping itu, kurangnya persiapan terjadi karena fasilitas yang sangat tidak memadai di HMJ, sehingga kegiatan persiapan PGM tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Yang terakhir, diharapkan dosen lebih menaruh perhatian pada kegiatan ini. Kenapa? Sebab, dari PGM sebelumnya, sebagian besar dosen terutama di lingkungan Jurusan Pendidikan Matematika terkesan kurang peduli terhadap kegiatan ini. Hal ini nampak dari segi kehadiran dosen yang sangat kurang, baik pada saat pembukaan, kegiatan inti, maupun penutupan. Intinya, dosen kurang berpartisipasi. Meski ini program HMJ, namun kegiatan ini merupakan bagian dari Jurusan Pendidikan Matematika, tempat kita bernaung sekarang ini. 


  Widnyana:
Sejak tahun 2009 hingga tahun ini, kekompakan anggota HMJ sebagai penyelenggara dan pelaksana kegiatan PGM masih sangat kurang. Hanya orang yang diberikan tanggung jawab untuk melaksanakan suatu tugas yang melaksanakan hal itu. Hal ini mencerminkan sebagian besar anggota HMJ masih bersifat individualistis, dan tidak menjalankan kegiatan PGM ini atas dasar saling memiliki.
Namun, secara umum, PGM terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, dengan penyempurnaan di beberapa sisi menjadi lebih kreatif dan inovatif dibanding sebelumnya. Hanya saja, yang perlu diresapi dengan baik adalah PGM bukanlah program yang dibuat untuk mengejar sesuatu. Namun program ini adalah sebagai wujud konkret dari visi HMJ yang telah kita tetapkan bersama, yakni mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan. Jadi jangan sampai PGM atau kegiatan lain yang pada dasarnya kita laksanakan demi sebuah tujuan yang mulia, justru menjadi cambuk yang memecah belah rasa persaudaraan di HMJ ini.
Mari jadikan PGM sebagai pupuk yang menyuburkan rasa kekeluargaan di antara kita. Kekeluargaan dan kebersamaan memang indah. Namun menciptakan sebuah kebersamaan itu jauh lebih indah dan bermakna... Semangat! Matrik’s jaya!



Agus Suputrayasa:
Jika dibandingkan dengan PGM yang telah dilaksanakan sebelumnya, PGM tahun ini jauh lebih bervariasi. Sebenarnya, ide dari beberapa inovasi yang mulai dilaksanakan pada PGM tahun ini, seperti Seminar Nasional sudah muncul pada PGM sebelumnya. Namun, karena ada banyak halangan yang merintang, hal itu belum dapat terlaksana pada PGM tahun sebelumnya. Jadi, salut untuk anggota HMJ Pendidikan Matematika karena berani mengambil langkah besar, sebuah perubahan untuk kemajuan.
Intinya, PGM tahun 2011:
Dari segi ide, wahh! Mengagumkan. Tetapi, suatu inovasi yang besar dan mengagumkan tiada artinya tanpa dibarengi dengan kerja keras, komitmen, dan tanggung jawab bersama. Berinovasi itu penting, asalkan hal ini dilakukan demi sebuah perubahan ke arah yang lebih baik.
Ingat, PGM bukan hal yang paling utama. Silaturahmi antar mahasiswa, dosen, alumni, dan seluruh keluarga besar Jurusan Pendidikan Matematika lebih penting dibandingkan segalanya...




Pasek Suryawan:
Pesan singkat dari saya: Seminar nasional adalah inovasi baru yang sangat bagus, tapi juga punya resiko terkait dengan pemisahan GLM dan GSM. Namun, hal ini tidak menjadi masalah. Sebab, menciptakan inovasi baru berarti berani mengambil resiko. Itu baik selama kita bisa memaknainya dengan baik...

Yeyeye,,, A CHANGE TO BE BETTER...!
Share:

TEROBOSAN BARU DALAM PEKAN GEMA MATEMATIKA TAHUN 2011

Pekan Gema Matematika (PGM) tahun 2011 yang baru kita lalui bersama menyisakan sejuta kenangan di mata keluarga besar HMJ Pendidikan Matematika. Kemeriahan keempat kegiatan yang ditawarkan dalam PGM tahun 2011 tak terlepas dari terobosan baru yang dilaksanakan disetiap gema kegiatan matematika. Ada Gema Loma Matematika (GLM) yang menghadirkan Lomba Matematika tingkat SMK se-Bali, Gema Seminar Matematika yang dibuat dalam format Seminar Nasional, Gema Pameran Matematika dengan pameran indoor dan outdoornya, serta Gema Keakraban Matematika yang tidak hanya mengubah nama, tetapi juga format kegiatannya.
Gema Seminar Matematika pada tahun 2011 dibuat dalam format Seminar Nasional yang diselenggarakan pada tanggal 12 Maret 2011 secara umum berlangsung dengan lancar walaupun terdapat berbagai kendala yang dihadapi panitia penyelenggara. Yang membedakan Gema Seminar Matematika tahun-tahun sebelumnya dengan Gema Seminar Matematika pada tahun ini tidak hanya berembel-embel “Nasional” melainkan dari format acaranya dan tujuan dari GSM itu sendiri. Dalam Seminar Nasional tersebut terdapat tujuh pemakalah, diantaranya satu pemakalah utama dan enam pemakalah paralel. Gema Seminar Matematika yang diadakan di Gedung Auditorium Undiksha ini dihadiri oleh 344 orang peserta yang terdiri atas mahasiswa, guru, dan dosen.
 Gema Pameran Matematika dilaksanakan selama lebih dari satu minggu dari tanggal 12-19 Maret 2011. Konsep dari GPM tahun 2011 yaitu dengan mengadakan pameran indoor dan outdoor. Pameran indoor bertempat di ruang seminar dan ruang HMJ Pendidikan Matematika dengan mengadakan pameran buku, alat peraga, dan media pembelajaran yang tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sedangkan pameran outdoor yang berlokasi di halaman gedung kuliah B MIPA ini menyediakan berbagai hasil karya kreativitas Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika, dari PMW Undiksha, serta berbagai produk dari para sponsor yang mendukung suksesnya Pekan Gema Matematika tahun 2011.
Gema Lomba Matematika yang biasanya terdiri dari Gema Lomba Matematika tingkat SD, SMP, dan SMA se-Bali pada tahun 2011 mengadakan terobosan baru yaitu menghadirkan Gema Lomba Matematika tingkat SMK se-Bali pada tahun 2011. GLM tingkat SMA dan SMK se-Bali yang dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011, untuk tingkat SMA diikuti oleh 146 orang peserta dan untuk tingkat SMK hanya diikuti oleh 7 orang peserta. Minimnya peserta GLM tingkat SMK dikarenakan even ini baru pertama kali diadakan dalam Gema Lomba Matematika serta kurangnya sosialisasi tentang pengadaan GLM tingkat SMK se-Bali. GLM tingkat SMA dan SMK ini keduanya berlangsung di Gedung Auditorium Undiksha dengan antusias seluruh peserta GLM. Kemudian pada tanggal 19 Maret 2011 diadakan Gema Lomba Matematika tingkat SD dan SMP se-Bali yang tidak jauh berbeda dengan GLM sebelumnya dengan jumlah peserta untuk GLM tingkat 
SD 111 orang peserta dan jumlah peserta GLM tingkat SMP 164 orang peserta.
Kegiatan serangkaian Pekan Gema Matematika yang terakhir adalah Gema Keakraban Matematika yang diadakan pada tanggal 27 Maret 2011 di Gedung Kesenian Gede Manik. Gema Keakraban Matematika selain berubah nama dari Gema Kreasi Matematika juga berbeda pada format acaranya dari tahun sebelumnya yang bertemakan kesenian bali yang hampir seluruhnya dibawakan oleh anggota HMJ Pendidikan Matematika sendiri, tapi kali ini membuat acara terobosan baru dengan mengundang group band “KIS band” dan beberapa band yang sebelumnya telah diseleksi oleh panitia yang berjumlah 4 grup band. Beberapa acara GKM lainnya yang merupakan persembahan dari anggota HMJ Pendidikan Matematika diantaranya, tari bali, modern dance, teater, perkusi, genjek + joged, dan barong vs rangda.

Gema Keakraban Matematika ini berlangsung sangat meriah walaupun diawal acara dengan penonton yang sedikit tapi dengan adanya bintang tamdu KIS band mampu menyedot banyak penonton dari berbagai kalangan. Tidak hanya KIS band yang sukses dengan acaranya melainkan juga acara lainnya seperti dark light theater, matriks sexi dancer, perkusi dengan penggebu bambu, genjek nimbrung, dance celuluk dan pertarungan barong dengan rangda. Acara GKM ini berakhir pada pukul 00.00.
[desiselviana . mirahhandayani]


Share:

Microsoft Mathematics 4.0

Bagi anda yang masih aktif berkecimpung di bidang pendidikan, khususnya bidang yang membutuhkan perhitungan seperti matematika, fisika, kimia maupun bidang pendidikan lainnya. Maka artikel ini kemungkinan akan sangat bermanfaat bagi anda. Pada kesempatan kali ini www.matriks-web.com akan berbagi software Resmi dari Microsoft yang Gratis dan Legal, yang bisa anda manfaatkan untuk membantu anda dalam menyelesaikan berbagai perhitungan matematis mulai dari perhitungan yang sederhana hingga perhitungan yang kompleks. Software ini adalah Microsoft Mathematics 4.0 yang kini bisa anda download secara Gratis dan Legal.


Microsoft Mathematics 4.0

Sepintas software ini terlihat seperti semacam kalkulator canggih. Ya..memang begitulah adanya. Microsoft Mathematics 4.0 adalah software yang akan membantu anda mengatasi berbagai masalah perhitungan, khususnya membantu anda dalam menyelesaikan perhitungan dengan berbagai macam rumus mulai rumus dasar hingga rumus precalculus. Dengan kemampuannya yang begitu kompleks, maka software ini bisa dimanfaatkan oleh banyak orang dari berbagai kalangan.

Microsoft Mathematics 4.0 ini memiliki kemampuan untuk melakukan perhitungan mulai dari pra aljabar, aljabar, trigonometri, kalkulus, fisika. kimia, serta berbagai macam perhitungan, termasuk perhitungan dengan berbagai macam rumus.

Microsoft Mathematics 4.0 juga dilengkapi dengan tampilan graphing calculator, unit converter, dan panduan langkah demi langkah yang interaktif sehingga bisa membimbing penggunanya dalam mengetahui fundamental dari penyelesaian matematis.

Fitur dari Microsoft Mathematics 4.0 ini adalah :
  1. Panduan dalam menyelesaikan perhitungan secara langkah demi langkah dan interaktif
  2. Graphing calculator dimana anda bisa mengatur tampilan data nya dalam 2 dimensi maupun 3 dimensi yang berwarna.
  3. Dilengkapi dengan database rumus penting hingga lebih dari 100 rumus yang sering digunakan dalam perhitungan.
  4. Mempunyai banyak metode penyelesaian yang akan membantu anda menyelesaikan perhitungan dengan cepat.
  5. Memiliki Unit Converson Tool yang lengkap meliputi panjang, luas, volume, berat, temperatur, tekanan, energi, daya, kecepatan, waktu, dan masih banyak lagi.
Bagi anda yang ingin mendownload dan menggunakan Microsoft Mathematics 4.0 ini secara gratis dan legal, silahkan ikuti panduan dan langkah – langkahnya dibawah ini:

Download Microsoft Mathematics 4.0 Disini : Microsoft Mathematics 4.0

Apabila mengalami permasalahan dalam proses instal silahkan cek terlebih dahulu NET.Framework pada komputer anda dengan program ini (download). Selanjutnya anda bisa instal NET.Framework secara online. 

NB : instal semua NET.Framework yang tersedia.

Selamat mencoba, apabila mengalami kesulitan silahkan langsung bertanya.
Matriks Jaya

Share:

PGM : GSM “CERAI” DENGAN GLM

"Keberlanjutannya Tergantung Evaluasi"

Beda pemimpin tentu saja memiliki visi dan misi yang berbeda. Tidak hanya dalam lingkup pemerintahan, hal tersebut tidak jarang terjadi di wadah-wadah organisasi dimana pun itu. Salah satunya adalah organisasi yang dilakukan oleh mahasiswa di kampusnya, seperti BEM, Senat, dan organisasi di jurusan. Setiap organisasi memiliki program kerjanya sendiri dan tentu saja program kerja tersebut diprakarsai oleh seorang pemimpin. Seperti yang ada di HMJ Pendidikan Matematika yang memiliki program kerja warisan  yaitu PGM (Pekan Gema Matematika).

Kegiatan akbar yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Matematika ini tentunya banyak menguras waktu, tenaga, pikiran, juga tak kalah penting biaya. Pekan Gema Matematika menawarkan empat jenis kegiatan yaitu GKM, GSM, GLM, dan GPM. Keempat kegiatan tersebut memiliki sesuatu yang berbeda.

Salah satu inovasi baru yang ditawarkan oleh panitia PGM yaitu adanya Seminar Nasional yang baru pertama kali dicetuskan pada PGM. Produk terbaru keluaran PGM Tahun 2011 ini mengundang banyak tanggapan positif baik dari kalangan mahasiswa, alumni, maupun dosen. seperti yang disampaikan oleh Pasek Suryawan yang merupakan mantan ketua HMJ Pendidikan Matematika periode2008/2009.
“Ada inovasi baru, ya bagus,” komentar Pasek.

Tidak cukup sampai disana terobosan dari GSM. Pada tahun ini GSM dan GLM bercerai karena adanya beberapa alasan. Diantaranya adalah masalah ruangan. Sama seperti kendala yang dihadapi panitia PGM Tahun 2010. Pemisahan waktu kegiatan GSM dan GLM mengundang reaksi dari beberapa pihak calon peserta seminar, khususnya luar Buleleng,  yang menyatakan enggan untuk ikut kegiatan seminar karena harus dua kali ke Singaraja. Pasek menanggapi hal tersebut sebagai hal yang wajar.

“Ya wajar saja. Adanya pemikiran tersebut karena terkait dengan biaya misalnya, apalagi dari luar Buleleng,” kata Pasek. “ya yang berpikiran seperti itu mungkin belum pernah mengikuti organisasi jadi belum tahu kendala yang dihadapi panitia. Jika memang benar ingin ikut seminar, apalagi tingkat nasional mereka pasti datang. Namanya inovasi, pasti ada resiko.”

Hal senada juga terlontar dari salah satu dosen Pendidikan Matematika, Bapak Sariyasa. Ditemui di ruangannya di Pasca Sarjana, Bapak Sariyasa menjelaskan bahwa  beliau sangat mengapresiasi kegiatan dari mahasiswanya ini.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan akademik salah satunya melalui kegiatan Seminar Nasional ini,” ujar Beliau.

Kegiatan seminar dalam lingkup nasional bukanlah hal yang mudah dilakukan apalagi yang melaksanakannya adalah mahasiswa yang notabene jarang diberi kesempatan untuk mengemban tanggung jawab besar tersebut. Namun, mahasiswa HMJ Pendidikan Matematika berani mengambil resiko untuk membuktikan bahwa mereka sudah sanggup memikul tanggung jawab yang besar. Seminar Nasional yang akan diadakan secara parallel pada 12 Maret 2011 akan mengundang pemakalah dari luar Bali yaitu Prof. Dr. Sutarto Hadi, M.Sc yang merupakan Kepala P4MRI Unlam Banjarmasin.

Selain mengapresiasi kegiatan seminar Nasional ini,, mantan Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Periode ???? juga memberikan tanggapannya terhadap pemisahan pelaksanaan GSM dan GLM yang mengundang wacana bernada negatif dari calon peserta seminar.

“Saya pikir satu-dua orang yang complain seperti itu masuk akal. Jadi ya kita coba dulu yang pertama ini, bagaimana setelah itu kita evaluasi,” kata Bapak Sariyasa.

Dosen yang pernah menjadi ketua seminar nasional jurusan pendidikan matematika tahun 2008 ini menyarankan adanya evaluasi pada saat pelaksanaan GLM terkait dengan Seminar Nasional yang sudah diadakan sebelumnya. Kegiatan evaluasi yang disarankan ini harus melibatkan guru-guru yang mengikuti GSM dan pada pelaksanaan GLM menjadi pendamping siswa, atau pun yang memang ingin mengikuti evaluasi ini. Masukan dari guru-guru sangatlah diharapkan pada evaluasi ini karena keberlanjutan Seminar Nasional pada waktu GSM dipengaruhi oleh hasil evaluasi.

“Setelah evaluasi, jika tidak efisien ya kita gabungkan GLM dengan GSM tapi skalanya tetap nasional. Ya tergantung hasil evaluasi nanti,” tegas Beliau.Kegiatan seminar nasional ini tidak hanya memberikan manfaat untuk peserta seminar, tapi juga kepada mahasiswa Pendidikan Matematika karena mendapatkan pengalaman yang sangat mahal. Seminar Nasional yang akan dilaksanakan pada bulan Maret ini diharapkan untuk lebih disosialisasikan agar tahun-tahun berikutnya dapat terselenggara kembali.
“Mudah-mudahan ini bisa berkelanjutan,” ujar Beliau pada akhir wawancara.



Share:

Archives

Definition List

Unordered List

Support